Istana Madu An-Ni'mah

Perbedaan antara Lebah dan Tawon

Perbedaan Lebah dan Tawon

Anda mungkin berpikir bahwa serangga hitam dan kuning yang terdengar "bzzzzzz" di telinga Anda saat piknik musim panas yang hangat akan menyengat Anda dengan sedikit provokasi. Namun, tidak demikian. Jika Anda dapat mengidentifikasi perbedaan antara lebah dan tawon Anda akan mengurangi kesempatan Anda mendapatkan sengatan. Tampilan dan perilaku lebah dan tawon sama sekali berbeda, meskipun beberapa spesies warna mereka sama.

Alat Sengat (Stinger)
Ovipositor lebah dan tawon termodifikasi menjadi sebuah alat sengat yang bisa menyuntikan racun, jadi hanya lebah dan tawon betina (pekerja dan ratu) saja yang bisa menyengat. 
Lebah: Lebah madu hanya bisa menyengat sekali, karena mereka tidak dapat menarik kembali alat sengatnya dari abdomennya, artinya alat sengat mereka akan terlepas dari tubuh, duri sengatnya akan menempel pada tubuh si penggangu. Lebah segera mati setelah menggunakan sengatannya. Mereka umumnya hewan tenang dan tidak agresif kecuali mereka diganggu. Lebah akan memakai racun dalam sengat mereka sebagai pilihan terakhir untuk mempertahankan diri dan sarang mereka. 
Alat sengat (Ovipositor) pada lebah
Tawon: Tawon mampu menarik sengatnya dari abdomennya sehinga mereka bisa menyengat berkali-kali. Tawon merupaan predator yang secara alami lebih agresif. Dengan provokasi kecil saja kadang mereka akan marah dan menyerang. Jika Anda diserang tawon yang dekat dengan sarang, ia akan melepaskan feromon yang memberi tanda pada temannya, yang kemudian mereka akan keluar dan menyerang Anda.
Alat sengat (ovipositor) pada tawon.
 
Bentuk Tubuh
Lebah: Lebah memikiki tubuh gemuk, lebih gemuk daripada tawon. Tubuh lebah terlihat memiliki banyak rambut.
Tubuh lebah.
Tawon: Tubuh ramping dan memiliki pinggang yang menyempit diantara thorax dan abdomen. Tawon memiliki tubuh halus dengan sedikit rambut.
Tubuh tawon


Kaki
Lebah: Kaki lebah berambut. Saat terbang kaki belakang berada sejajar dengan abdomen. Mereka juga memiliki 
corbicula atau keranjang tepung/serbuk sari pada kaki belakang mereka.
Kaki pada lebah terlihat memiliki banyak rambut


Keranjang tepung/serbuk sari pada lebah
Tawon: Kaki tawon terlihat ada sedikit rambut atau mungkin tidak sama sekali. Tawon tidak memiliki keranjang serbuk sari.
Kaki tawon.

Kebiasaan Makan
Lebah: Mereka mencari nektar dari bermacam bunga untuk dimakan. Mereka adalah zoogami yg berguna dalam penyerbukan. Lebah sangat jarang terlihat menginvestigasi manusia, kecuali ada bunga disekitarnya.
Lebah sedang memakan nektar bunga.
Tawon: Mereka adalah predator, memangsa hewan kecil lainnya untuk dimakan, sesekali mereka juga memakan nektar. Tawon tertarik pada bau makanan manusia, seperti kopi, sirup, butter, teh, cocacola, dan bir.
Tawon sedang berburu mangsanya.

Tawon hinggap di kaleng Coca Cola.

Manfaat
Tawon dan lebah sangat bermanfaat bagi alam. Lebah sangat penting perannya dalam 80% penyerbukan pohon buah, bunga hias, dan tanaman lain. Tawon sedikit membantu penyerbukan, lebih banyak mereka mengendalikan serangga penggangu atau hama seperti lalat, belalang, dan ulat sebab mereka adalah karnivora.

Sarang
Lebah: Lebah membuat sarang hexagonal dari zat lilin. Sarang lebah menyisir secara vertikal dimana sel-selnya terdapat di kedua sisi masing-masing. Mereka membangun sarang di box buatan manusia, lubang-lubang panjang, atau batang pohon.

Sarang lebah menyisir vertikal dan memiliki sisi sel yang luas.


Tawon: Tawon membangun sarang hexagonal dan cenderung melingkar dari sekresi serbuk kayu (kertas) dan mencampurnya dengan saliva mereka. Sarang tawon lebih menyisir kesamping dimana sel-selnya terdapat di bagian bawah. Sarangnya ditemukan di tempat aman seperti di genting rumah, langit-langit rumah, dan pohon tinggi, beberapa jenis ada juga yg membuat sarang di sekitar semak semak dan bahkan di dalam tanah.


 

Sarang tawon terlihat lebih menyisir horizontal dan memiliki satu sisi sel (dari bawah).

Memberi Makan Larva
Lebah: Lebah bekerja mengurusi larva mereka tanpa mendapat balasan apa-apa.
  
Tawon: Tawon seperti Yellowjackets atau si jaket kuning mendapat imbalan ketika mereka memberi makan larva. Larva akan dirangsang supaya mampu mengeluarkan cairan manis dari kelenjar ludah mereka setiap kali mereka diberi makan oleh tawon dewasa. Setelah memberikan makanan para larva, tawon dewasa dengan rakus meminum cariran berharga ini. Proses ini disebut juga trophallaxis (makan bersama). Hal ini sangat penting bagi ikatan koloni. Hal ini jelas berbeda dengan lebah.


Share this article :

Post a Comment

 
Support : Istana Madu An-Ni'mah | Istana Madu Murni An-Ni'mah | Mas Rudy
Copyright © 2011. Istana Madu Murni Blitar - All Rights Reserved
Template Created by Mass Rudy Published by Istana Madu An-Ni'mah
Proudly powered by Intifada Computer